Jumat, 02 Januari 2009

Konseling Behavior untuk Menumbuhkembangkan Potensi Memimpin (Penelitian Pada Siswa Kelas III SD Bandongan III Tahun Ajaran 2004/2005)

Ngesti Suprihatin, 2005, Konseling Behavior untuk Menumbuhkembangkan Potensi Memimpin (Penelitian Pada Siswa Kelas III SD Bandongan III Tahun Ajaran 2004/2005), Skripsi Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang, Pembimbing (I) Prof. Dra. Warkitri, (II) Dra. Lilis Madyawati, M.S

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk mengetahui keefektifan konseling behavior untuk menumbuhkembangkan potensi memimpin di kelas III SD Bandongan III Tahun Pelajaran 2004/2005. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa teknik-teknik konseling behavior yang diimpliementasikan dalam pengkondisian-pengkondisian di dalam maupun di luar kelas, dan variabel terikatnya berupa sasaran pengoptimalan yang meliputi 2 aspek yaitu : aspek kecerdasan pikir yang terdiri kemampuan menghapal, dan aspek kecerdasan emosi, berupa keyakinan pada diri sendiri. Rasa ingin tahu, dan kemampuan mengendalikan diri.
Populasi dalam penelitian ini semua anak di kelas III SD Bandongan ikut terlibat. Metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara.
Untuk mengendalikan agar Penelitian Tindakan Kelas ini tetap ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kevalidannya, maka tiap siklus diadakan refleksi.
Hasil-hasil setelah diadakan treatment sebagai berikut :
Siklus I : Aspek Kecerdasan Emosi (keyakinan pada diri sendiri)
Hasil : Anak berubah dari takut menjadi ragu-ragu, selanjutnya muncul keberanian untuk maju dan punya percaya diri.
Siklus II : Aspek Kecerdasan Emosi (rasa ingin tahu)
Hasil : Anak bisa memadukan persepsi dengan atensi yang diberikan, menjadi rasa ingin tahu dan akhirnya keberhasilan mengidentifikasi atensi.
Siklus III : Aspek Kecerdasan Pikir (kemampuan menghafal)
Hasil : Anak mempunyai kiat dalam menghafal sesuatu secara sistematis
Siklus IV : Aspek Kecerdasan Emosi (kemampuan mengendalikan diri)
Hasil : Anak dapat menunda keinginan sampai situasi sampai situasi dan kondisinya memungkinkan dengan didasarkan diri akan akibat-akibat yang merugikan diri sendiri jika terlalu menuruti kata hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar